Setelah sukses menggelar program Road to ARTJOG di Surabaya, ARTJOG kembali bersiap menyapa publik seni di Yogyakarta melalui gelaran utamanya yang sangat dinanti yaitu ARTJOG 2025 dengan tema Motif: Amalan. Acara ini akan berlangsung pada 20 Juni hingga 31 Agustus 2025 di Jogja National Museum.
Kilas Balik Road to ARTJOG di Surabaya

Program bertajuk ARAK-ARAK: Midnight Haze and The Drifting Flocks sukses menarik perhatian masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Selama dua minggu, program ini dikunjungi sekitar 5.000 orang dan menghadirkan pengalaman seni yang berbeda dengan memanfaatkan ruang publik yang tidak biasa, yaitu lantai 3 Pasar Tunjungan yang terbengkalai.
Pameran ini menampilkan karya seniman Jompet Kuswidananto yang menggabungkan koleksi karyanya dari tahun 2001 hingga 2025. Suasana ruang yang mencekam namun memikat menjadi daya tarik tersendiri, ditambah dengan kolaborasi aktif antara ARTJOG dan komunitas seni lokal dalam bentuk diskusi, tur pameran, dan bincang seniman.
Heri Pemad, pendiri sekaligus CEO ARTJOG, menyampaikan apresiasinya atas sambutan luar biasa dari publik dan komunitas seni di Surabaya. Menurutnya, kolaborasi yang terbangun sangat mengesankan dan melebihi ekspektasi.
Motif: Amalan sebagai Penutup Trilogi Tema

Tahun 2025 menandai bagian akhir dari trilogi kuratorial bertajuk Motif yang digagas oleh kurator Hendro Wiyanto. Setelah Motif: Lamaran di tahun 2023 dan Motif: Ramalan di tahun 2024, kini Motif: Amalan hadir untuk mengeksplorasi gagasan apakah seni dan praktiknya dapat dipahami sebagai bentuk tindakan baik atau amalan.
Tema ini juga ingin memperluas cara pandang terhadap nilai seni yang sering kali hanya diukur dari estetika. ARTJOG 2025 mendorong pemikiran bahwa praktik seni bisa menjadi bentuk kontribusi nyata bagi masyarakat.
Ragam Program dan Kolaborasi Spesial
ARTJOG 2025 akan melibatkan 47 seniman dalam program pameran utama serta 44 anak dan remaja dalam program ARTJOG Kids. Tahun ini, dua karya komisi akan dipresentasikan secara khusus oleh Anusapati dari Yogyakarta dan REcycle EXPerience dari Bandung.
Selain itu, ada tiga proyek spesial yang akan ditampilkan oleh Murakabi Movement dari Yogyakarta, Ruang Rupa dari Jakarta, dan Devfto Printmaking Institute dari Bali.
Satu program baru yang menarik adalah Spotlight, yang menampilkan karya kolaboratif Reza Rahardian dalam rangka merayakan 20 tahun kariernya di dunia seni peran. Instalasi seni berjudul Eudaimonia ini merupakan hasil kolaborasi dengan seniman lintas disiplin seperti Garin Nugroho, Siko Setyanto, Aditya Surya Taruna, Andra Matin, Davy Linggar, dan Retno Ratih Damayanti.
Pengalaman Seni yang Beragam dan Inklusif
ARTJOG tidak hanya menghadirkan pameran seni rupa tetapi juga menawarkan pengalaman seni yang menyeluruh dan inklusif. Pengunjung dapat mengikuti tur kuratorial, termasuk sesi khusus untuk anak-anak dan penyandang disabilitas, serta berdialog langsung dengan seniman lewat program Meet The Artist.
Ada pula rangkaian pertunjukan dalam performaARTJOG, program partisipatif seperti LoveARTJOG dan Artcare Indonesia, serta eksplorasi seni lokal melalui Jogja Art Weeks.
Untuk informasi terkini terkait agenda, tiket, dan program publik, pengunjung dapat mengikuti pembaruan melalui situs resmi www.artjog.id dan akun media sosial ARTJOG.