Ketika Brand Bicara Lewat Seni: Suara Julius Baer, Bibit, Treasury, dan BCA di Art Jakarta 2025

Foto: Dok. Julius Baer

Di Art Jakarta 2025, seni tak hanya bicara lewat karya, tetapi juga melalui cara brand memahami dan merayakannya. Empat Lead Partner — Julius Baer, Bibit–Stockbit, Treasury, dan BCA — menghadirkan bentuk kolaborasi yang mempertemukan dunia bisnis dengan daya cipta seniman.

Dikutip dari rilis pers resmi Art Jakarta 2025, Yang Vi Sun, Market Head South East Asia dan Country Head Singapore and Indonesia Julius Baer, menyebut kerja sama mereka dengan seniman Eddie Hara sebagai wujud semangat lintas budaya. “Tahun ini kami senang sekali berkolaborasi dengan seniman Indonesia Eddie Hara. Pendekatan Eddie pada seni, penuh imajinasi dan nuansa humor yang cerdas, dengan sempurna menangkap semangat inovatif yang kami dukung,” ujarnya.

Karya Eddie Hara yang ditampilkan di Julius Baer VIP Lounge menggambarkan dialog antara dua dunia yang selama ini saling melengkapi: imajinasi seni dan presisi dunia finansial. Julius Baer menilai dukungan terhadap seni bukan sekadar bentuk patronase, tetapi bagian dari cara membangun percakapan global melalui karya.

Dari ranah teknologi investasi, Bibit dan Stockbit menghadirkan karya Agus Suwage berjudul Portrait of Possibilities — instalasi 60 panel seng bergambar potret diri sang seniman. “Kolaborasi antara Stockbit–Bibit dengan Art Jakarta merupakan wujud keyakinan kami bahwa komunitas kesenian dan investasi dapat saling mendukung dan memberi manfaat,” kata Angie Anandita, Head of Marketing Stockbit–Bibit, dalam rilis yang sama. Ia menambahkan harapan agar pengunjung terinspirasi “membangun masa depan keuangan mereka secara lebih baik.”

Sementara itu, Treasury menampilkan Treasury Art Prize 2025 bertema Reserve of Care yang digarap oleh Azizi Al Majid dan Nuri Fatimah. “Kolaborasi antara Treasury dan Art Jakarta merupakan wujud nyata bagaimana harmoni produk investasi emas digital dan karya seni dapat melahirkan karya baru yang memiliki makna mendalam,” ujar Anang Samsudin, Head of PR Treasury. Karya ini mengajak publik merenungkan nilai yang bisa disiapkan bagi masa depan, bukan hanya secara materiil, tetapi juga secara maknawi.

Dari sektor perbankan, BCA menegaskan dukungannya terhadap ekosistem seni yang terbuka dan berkelanjutan. “Art Jakarta bukan sekadar pekan seni rupa; gelaran ini adalah cerminan semangat kolaboratif dan ketekunan komunitas kreatif Indonesia,” tutur Vera Eve Lim, Direktur BCA. Ia menambahkan, BCA menghadirkan berbagai penawaran spesial bagi pengunjung — mulai dari diskon tiket masuk hingga cashback dan cicilan ringan — agar pengalaman menikmati seni menjadi lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Turut menyambut hangat para tamu, Direktur MRA Media Mita Soedarjo mengungkapkan, “Bagi MRA Media, lifestyle dan seni selalu berjalan beriringan. Art Jakarta menjadi wadah yang relevan bagi kami karena mampu menghadirkan seni sebagai bagian dari keseharian dan aspirasi masyarakat. Tahun ini terasa istimewa dengan hadirnya energi baru lewat kolaborasi lintas disiplin dan presentasi yang segar, sehingga Art Jakarta kian dekat dengan publik luas.”

Dari pihak penyelenggara, Fair Director Art Jakarta Tom Tandio menegaskan bahwa di tengah gejolak politik dan tantangan ekonomi global, keberlanjutan komunitas seni menjadi semakin penting. “Daya tahan komunitas seni rupa di Indonesia justru menjadi krusial, menegaskan kembali peran penting seni rupa sebagai sesuatu yang selalu ada dalam hidup kita. Kami berterima kasih sebesar-besarnya atas dukungan solid dari para pihak yang percaya akan visi Art Jakarta: galeri, seniman, patron, mitra, lembaga, dan tim Art Jakarta itu sendiri,” ujarnya. Ia menambahkan, “Komitmen bersama inilah yang memungkinkan Art Jakarta untuk berdiri konsisten sebagai platform yang kokoh dan dapat diandalkan, demi tumbuhnya dialog yang penting dan berlanjutnya dinamika pasar seni di kawasan ini.”

Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Art Jakarta 2025 memperlihatkan bagaimana seni dapat menjembatani banyak dunia — dari galeri hingga korporasi, dari ekonomi hingga imajinasi. Di ruang yang sama, nilai dan makna saling bertemu, membentuk bahasa baru: ketika brand berbicara lewat seni.

Ikuti Kami :

Scroll to Top