
SMILE! karya Agan Harahap
Melihat SCENE di Art Jakarta 2025 berarti menyaksikan semangat baru dari kolektif seniman muda Indonesia. Segmen ini menampilkan 33 komunitas dan ruang alternatif dari berbagai kota, memperlihatkan keberagaman praktik seni yang tumbuh di luar pusat-pusat galeri besar.
Dari Yogyakarta hadir Krack! Printmaking, Lima Art+, Readyspace Gallery, Jeda Project, dan SaRanG Art Project. Dari Bandung datang gelap ruang jiwa, KITC, dan Ruangsegiempat, sementara dari Bali tampil Ruang Arta Derau (RAD) dan Nonfrasa Gallery. Masing-masing membawa karakter visual dan konteks lokal yang berbeda, dari seni grafis hingga eksperimen sosial.
SCENE memberi ruang bagi para kolektif untuk menampilkan karya, proyek, dan merchandise artistik mereka. Di ruang ini, publik dapat berinteraksi langsung dengan seniman tanpa perantara galeri besar. Formatnya dirancang terbuka, menekankan proses dan dialog ketimbang komodifikasi karya.
Penyelenggara menyebut SCENE sebagai bentuk dukungan terhadap ekosistem kreatif di daerah. Dengan menghadirkan berbagai kolektif dari 15 kota, Art Jakarta memperluas jangkauan pameran agar lebih inklusif bagi pelaku seni muda.
Lebih dari sekadar ruang pamer, SCENE menjadi tempat pertemuan gagasan lintas komunitas. Di tengah pasar seni yang semakin kompetitif, program ini menegaskan pentingnya kolaborasi dan solidaritas sebagai fondasi keberlanjutan praktik seni di tingkat lokal.
Melalui SCENE, Art Jakarta memperlihatkan wajah baru seni kontemporer Indonesia — hidup, plural, dan dekat dengan publiknya. Di antara deretan booth dan karya, yang tampak bukan hanya produk visual, tetapi energi bersama yang membuat dunia seni tetap bergerak.