Mengingat Pidato Menbud Fadli Zon soal Art Jakarta Sejalan dengan Amanat Konstitusi

Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat memberi sambutan di pembukaan Art Jakarta. Foto: Dok. Kemenbud

Jakarta — Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa penyelenggaraan Art Jakarta 2025 sejalan dengan amanat konstitusi untuk memajukan kebudayaan nasional. Hal itu disampaikannya dalam pidato pembukaan pameran yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, 3–5 Oktober 2025.

“Art Jakarta merupakan ruang penting bagi seniman untuk menampilkan ekspresi budaya yang relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Fadli Zon dalam sambutannya. “Negara berkewajiban menjamin kebebasan berekspresi dan memajukan kebudayaan sebagaimana diamanatkan Pasal 32 UUD 1945.”

Fadli menjelaskan bahwa seni rupa memiliki peran strategis dalam memperkuat ekosistem kebudayaan nasional. Ia menilai pameran seperti Art Jakarta bukan hanya ajang apresiasi karya, tetapi juga jembatan antara nilai tradisi, ekspresi kontemporer, dan pertumbuhan ekonomi kreatif.

Tahun ini, Art Jakarta 2025 menghadirkan 75 galeri dari 16 negara, menampilkan karya-karya seniman Indonesia dan internasional melalui program SPOT, SCENE, dan Art Jakarta Exchange (AJX). Selama tiga hari penyelenggaraan, ribuan pengunjung hadir menikmati karya lukisan, patung, dan instalasi berskala besar yang menandai dinamika seni kontemporer di Asia Tenggara.

Pihak penyelenggara menyebut edisi 2025 sebagai yang terbesar sejak pertama kali digelar. Partisipasi galeri regional dan internasional memperkuat posisi Art Jakarta sebagai salah satu pameran seni utama di kawasan.

Selain pameran utama, Art Jakarta juga menghadirkan tur publik, bincang seniman, dan kolaborasi lintas disiplin yang terbuka untuk masyarakat. Program ini menjadi bagian dari upaya memperluas akses publik terhadap seni dan mendukung literasi budaya di kalangan generasi muda.

“Seni harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, bukan sesuatu yang jauh atau eksklusif,” kata Fadli. “Melalui acara seperti ini, kita belajar bahwa kebudayaan dapat menjadi fondasi bagi masa depan bangsa.”

Pameran resmi ditutup pada 5 Oktober 2025, menandai berakhirnya rangkaian kegiatan yang mempertemukan galeri, institusi seni, serta pelaku industri kreatif dari dalam dan luar negeri.

Ikuti Kami :

Scroll to Top